Blogger Widgets

Pages

Saturday, December 28, 2013

4 Spesies Hewan Purba Yang Masih Hidup di Indonesia

1. Komodo

Komodo, atau yang biasa disebut dengan Komodo Dragon (Varanus komodoensis), merupakan kadal terbesar di dunia dengan panjang tubuh mencapai 2-3 meter dan berat mencapai 70-140 kg. Ukurannya yang besar ini berhubungan erat dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

Komodo merupakan dinosaurus purba yang hanya hidup (endemik) di Indonesia saja, tepatnya di Taman Nasional Pulau Komodo. Walaupun begitu komodo juga dapat ditemukan di dua pulau lain disekitar pulau komodo yakni, pulau Rinca dan Pulau Padar.

Rahasia Kadal Komodo hingga dapat bertahan selama 40 juta tahun ialah karena ia memiliki sistem pertahanan hidup alami yang terdapat pada kuku serta air liurnya. Air liur komodo sangat mematikan karena mengandung 66 jenis bakteri mematikan. Rahasia lain mengapa komodo dapat bertahan selama ini ialah karena cara bereproduksi komodo sangat istemewa. Komodo dapat bertelur tanpa adanya pejantan (partenogenesis).


2. Coelacanth (Raja Ikan Laut Purba)
Ikan raja laut atau Coelacanth merupakan ikan purba yang banyak hidup pada 360 juta tahun yang lalu. Ikan raja laut yang dikenal sebagai Coelacanth kini hanya tersisa dua spesies yaitu Latimeria menadoensis (Indonesia Coelacanth) dan Latimeria chalumnae (Comoro Coelacanth). Sedangkan berbagai jenis lainnya, sekitar 120 spesies, dinyatakan telah punah dan hanya ditemukan fosilnya saja.
Coelacanth adalah jenis ikan berparu-paru yang dipercaya sebagian ahli sebagai nenek moyang tetrapoda, yaitu nenek moyang binatang yang hidup di darat termasuk manusia. Ikan raja laut atau Coelacanth mempunyai habitat di lautan dalam, 700 meter di bawah permukaan laut. Meski terkadang ikan purba ini bisa berada dikedalaman laut 200 meter.

Pada tahun 1998, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan jenis ini sebenarnya sudah umum dikenal oleh nelayan setempat namun belum terdiskripsikan hingga seorang peneliti Amerika yang tinggal di Manado, Mark Erdmann dan beberapa temannya termasuk ilmuan LIPI mempublikasikannya dan belakangan ikan raja laut ini disebut sebagai spesies baru, Latimeria menadoensis ( Coelacanth Sulawesi).

Antara ikan raja laut spesies Latimeria chalumnae (Coelacanth Komoro) dan Latimeria menadoensis (Coelacanth Sulawesi) mempunyai ciri-ciri yang serupa. Ekor ikan purba ini berbentuk seperti kipas dengan mata yang besar dan sisik yang terlihat tidak sempurna (seperti batu). Panjangnya mencapai 2 meter dengan berat mencapai 80-100 kg. Perbedaannya terdapat pada warna kulit Latimeria menadoensis yang berwarna coklat sedangkan Latimeria chalumnae berwarna biru baja.
3. Buaya
Seperti telah kita ketahui bersama bahwa buaya merupakan salah satu hewan purba yang tersisa di bumi ini. Buaya merupakan hewan Karnivora yang dapat hidup di air dan daratan. Indonesia memiliki 7 spesies buaya dari total seluruh spesies buaya yang ada di Dunia.
Spesies buaya yang terdapat di Indonesia antara lain :

# Buaya muara (Crocodylus porosus) :
Buaya muara merupakan spesies buaya yang terbesar, terpanjang dan terganas di antara jenis-jenis buaya lainnya di dunia. Buaya muara juga memiliki habitat persebaran yang sangat luas, bahkan terluas dibandingkan spesies buaya lainnya. Buaya muara dapat ditemukan mulai dari Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji. Indonesia menjadi habitat terfavorit bagi buaya muara selain Australia.

#Buaya irian (Crocodylus novaeguineae)
Buaya irian hanya terdapat di pulau Irian (Indonesia dan Papua Nugini). Bentuk tubuh buaya yang hidup di air tawar ini menyerupai buaya muara hanya berukuran lebih kecil dan berwarna lebih hitam.

#Buaya mindoro (Crocodylus mindorensis)
Buaya mindoro semula termasuk anak jenis (subspesies) dari buaya irian (Crocodylus novaeguineae) tapi kini buaya ini di anggap sebagai jenis tersendiri. Buaya mindoro di Indonesia dapat ditemukan di Sulawesi bagian timur dan tenggara.

#Buaya kalimantan (Crocodylus raninus)
Buaya kalimantan mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan buaya muara. Lantaran itu buaya yang hanya dapat ditemui di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan ini statusnya masih menjadi perdebatan para ahli.

#Buaya siam atau buaya air tawar (Crocodylus siamensis)
Buaya Siam diperkirakan berasal dari Siam. Buaya siam selain di Indonesia dapat dijumpai pula di Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos, dan Kamboja. Di Indonesia, buaya siam hanya terdapat di Jawa dan Kalimantan.

#Buaya sahul (Crocodylus novaeguineae)
Buaya sahul sebenarnya sama atau masih dianggap satu jenis dengan buaya irian. Namun oleh beberapa ahli taksonomi buaya sahul yang hanya tersebar di Papua bagian selatan ini diusulkan untuk menjadi spesies tersendiri.

#Buaya senyulong (Tomistoma schlegelii)
Buaya senyulong tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Yang membedakan buaya senyulong dengan jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit.


4. Arwana
Menurut kelompok kuno Osteoglossids, ikan ini sudah ada pada periode Jurassic. Saat ini, mereka bisa ditemukan di Amazon, dan di beberapa bagian Afrika, Asia dan Australia
Kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan eksotis, arwana adalah predator rakus yang memakan binatang kecil yang dapat mereka tangkap, termasuk burung dan kelelawar yang mereka tangkap dalam penerbangan pertengahan (mereka bisa melompat hingga 2 meter (6 ‘6 “) ke udara) .
Di Cina, arwana terkenal sebagai “Ikan Naga” karena penampilan mereka, dan mereka dianggap Pembawa keberuntungan/Nasib Baik.



*Sumber: www.yangcocok.blogspot.com
Read more → 4 Spesies Hewan Purba Yang Masih Hidup di Indonesia

Saturday, December 7, 2013

10 Hewan Dengan Teknik Membunuh Paling Brutal

1. Komodo
-Teknik membunuh: Dengan cepat menyergap mangsanya dengan sebuah gigitan yang beracun.

Hewan agresif yang satu ini sangatlah mematikan dengan panjang 9 kaki dan berat 150 pon, satu gigitan dari komodo mengandung 57 macam bakteri, hewan ini dapat mengejar mangsa mereka dengan kecepatan 11 mph.

2. Elang emas
-Teknik membunuh: Membunuh dari atas

Beruang dan Serigala mungkin sangat menakutkan, tapi apa yang membuat beruang dan serigala ketakutan?jawabannya adalah Elang emas. Di beberapa bagian dunia, orang melatih burung ini untuk memburu Rusa dan Serigala, ada laporan bahwa Elang emas mengejar Beruang bahkan melewati teritori mereka.

3. Ubur-Ubur kotak
-Teknik membunuh: Menyengat dengan 60 tentakel yang memiliki panjang 15 kaki dan dengan 500000 sel beracun pada setiap tentakel yang cukup untuk membunuh 60 manusia.

Ubur-ubur yang satu ini sangatlah berbeda dari ubur-ubur pada umumnya, ubur-ubru ini menyerang korbannya dengan jarum berbentuk harpoon yang beracun, racunnya sangatlah kompleks dan kuat, racunnya langsung menyerang jantung dan sistem saraf. Ubur-ubru biasanya hanya menunggu mangsanya untuk datang, namun ubur-ubur yang satu ini dengan aktifnya mencari mangsanya.

4. Ular Black Mamba
-Teknik membunuh: Menyerang korbannya secara berulang kali dengan bisanya.

Mamba merupakan ular terpanjang di Afrika, dengan panjang sekitar 14 kaki, Mamba juga merupakan ular tercepat di daratan dengan kecepatan 14 mph, sekali gigitannya dapat membunuh manusia hanya dalam 20 menit.

5. Saltwater Crocodile
-Teknik membunuh: Menunggu sampai korbannya mendekati air kemudian dengan cepatnya menyerang mangsanya dengan mulut yang besar.

Bersama dengan buaya nil, hewan ini menyebabkan luka yang lebih fatal daripada predator lainnya. Dikenal dengan julukan death roll, teknik berburu hewan yang satu ini adalah dengan menggigit kemudian berputar sekuat mungkin

6. Paus Pembunuh
-Teknik membunuh: Dengan sengaja mendamparkan diri di pantai untuk menjangkau mangsa mereka yang ada di pinggir pantai.

Mungkin paus-paus yang lain tidak akan mau terdampar di pantai, namun paus yang satu ini sangat berbeda, mereka dengan sengajanya mendamparkan diri mereka di lepas pantai, ini berarti menginjak daratan bukan berarti anda akan selamat dari serangan paus ini.

7. Red Bellied Piranha
-Teknik membunuh: Memburu secara berkelompok, dan dengan membabi buta menyerang mangsanya dengan giginya yang tajam.

Piranha amazon yang satu ini mendapatkan reputasi sebagai salah satu hewan terganas, bukan tanpa alasan, sekali mereka mencium bau hewan ataupun manusia, dengan bergerombol mereka menuju ke mangsa mereka tersebut dan menghabisi mangsanya hanya dengan hitungan menit. Hewan yang satu ini dapat tumbuh sampai 13 inchi.

8. Anaconda
-Teknik membunuh: Dengan cara membelit mangsanya.

Mungkin hewan yang satu ini memiliki teknik yang berbeda dari hewan-hewan yang telah disebutkan diatas, hewan yang satu ini tidaklah membunuh dengan cara menggigit, meracuni, menusuk dan sebagainya seperti yang dilakukan hewan diatas, namun hewan ini membunuh dengan cara memeras anda, apabali anda berusaha untuk melawan maka lilitannya pun akan lebih ketat, dan sepanjang waktu matanya yang dingin pun akan melihati anda dan menunggu anda sampai anda pun mati dan kemudian sang Anaconda pun akan memakan anda.

9. Hiu putih
-Teknik membunuh: Dengan kecepatannya, kelincahannya, dan giginya yang tajam.

Hiu putih dapat tumbuh hingga 20 kaki panjangnya, dan memiliki berat sampai 5000 pon. yang dibutuhkan hewan ini hanyalah sebuah gigitan untuk membunuh.

10. Tarantula
-Teknik membunuh: Dengan cara menghantam mangsa mereka dengan taringnya.

Laba-laba berbulu ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 5 inchi dan dengan kaki yang dapat mencapai 12 inchi. ini berarti apabila anda adalah seekor serangga maka Tarantula adalah seekor gajah.


Sumber : http://zariyat.blogspot.com
Read more → 10 Hewan Dengan Teknik Membunuh Paling Brutal

6 Misteri Alam Yang Belum Pernah Terjawab

Kemajuan ilmu pengetahuan dan sains belum mampu menjawab semua pertanyaan di dunia, apalagi alam semesta. Sejumlah fenomena belum bisa dijelaskan secara nalar. Seperti dimuat situs CNN, ilmuwan hingga saat ini belum bisa menjelaskan enam fenomena misterius, termasuk, bagaimana bisa Masjid Baiturrahim di Aceh bisa selamat dari musibah tsunami dahsyat 2004, sementara di sekitarnya porak poranda diterjang gelombang.

Berikut enam fenomena yang belum terpecahkan dan masih jadi pertanyaan besar:

1. Stigmata Padre Pio
Pada tahun 1918, seorang pastor muda yang sedang berlutut mendapati darah mengucur di tangan, samping tubuh, dan kakinya. Sebagian orang yakin luka yang ia derita adalah stigmata tanda ia tersentuh penderitaan Yesus di atas kayu salib. Sementara, beberapa lainnya beranggapan, ia melukai dirinya sendiri.

Meski dipermalukan dengan kontroversi itu, Padre Pio memutuskan meneruskan pekerjaannya, hingga ia mendapat reputasi sebagai penyembuh. Ia ditasbihkan menjadi Santo pada 2002. Saat upacara kanonisasinya di Vatikan, 300 ribu orang rela menerjang cuaca menyengat dan hadir untuk menghormatinya.

2. Fenomena susu ajaib Hindu
Pada 21 September 1995, seorang peziarah kuil New Delhi memberikan sesendok susu ke patung Ganesha, Dewa berkepala Gajah. Yang mengherankan, Sang Ganesha seakan menghisap susu itu. Para ilmuwan berpendapat bahwa daya kapiler menyebabkan susu menyebar ke permukaan patung. Namun, dalam beberapa jam kemudian, sejumlah kuil Hindu dari Bangladesh hingga Canada melaporkan hal serupa: bahwa Dewa telah meminum susu persembahan mereka.

3. Keajaiban Masjid Baiturrahim

Ketika tsunami 2004 menerjang Banda Aceh, hampir semua bangunan di sekitar Masjid Baiturrahim rata. Gelombang tinggi juga menyapu masjid tersebut. Namun, menara masjid berusia 123 tahun dan kubahnya tetap kokoh. Umat muslim menganggapnya sebagai mukjizat, bahwa rumah Allah diselamatkan dari gelombang ganas tsunami.

4. Bagaimana asal-usul alam semesta
Dalam 80 tahun terakhir para ilmuwan berbaris di belakang Teori Big Bang yang muncul setelah Edwin Hubble pada 1929 menemukan miliaran galaksi di alam semesta adalah tidak menetap di tempatnya, melainkan bergerak menjauh satu sama lain.

Belakangan ilmuwan Stephen Hawking mengeluarkan teori kontroversial, bahwa Tuhan tidak ada hubungannya dengan penciptaan alam semesta. Kata dia, karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan mencipta dirinya sendiri. Dan, hingga kini, tak satupun dari kita bisa memastikan bagaimana alam semesta tercipta.

5. Benarkah alien ada

Pernyataan bahwa, hanya penganut teori konspirasi yang percaya ada mahluk luar angkasa (ET), tidak sepenuhnya benar. Demikian pendapat Frank Wilczek, fisikawan pemenang Nobel di MIT.

Merujuk pada penemuan planet ekstrasolar, di luar tata surya kita yang serupa dengan Bumi, ia berpendapat, “Jika harus menebak, aku akan mengatakan ada ribuan, mungkin jutaan, mungkin milyaran planet di galaksi dengan beberapa bentuk kehidupan, dan mungkin ratusan atau ribuan yang memiliki mahluk cerdas seperti Bumi.”

6. Berapa jumlah spesies di Bumi
Mungkin ada tiga juta, atau mungkin ada 100 juta. Para ilmuwan sepakat, jumlahnya lebih banyak dari angka 1,9 juta spesies Bumi yang sudah punya nama (sepertiga dari semua spesies di Bumi mungkin adalah kumbang tropis). Salah satu alasan mengapa kita belum bisa mendapatkan hitungan akurat adalah bahwa sebagian besar dari makhluk di dunia amat sangat kecil. Dengan api teknologi baru, seperti sekuensing DNA akan memudahkan kita menemukan harta karun keanekaragaman planet kita



*sumber: klikunik.com
Read more → 6 Misteri Alam Yang Belum Pernah Terjawab
 

Welcome to My Blog

CURSOR

Cool Blue Outer Glow Pointer